Sikap Rasulullah pada Fenomena Bullying
Oleh : H. Asep Madhuri, S. Pd I
PKM. Humas MIN 1 Lebak
Fenomena Bullying (perundungan) sering terjadi di mana saja, baik di sekolah, di pesantren, di masyarakat, bahkan di media sosial (Cyberbullying). Tindakan Bulllying, merupakan tindakan yang sangat buruk. Hal tersebut dikarenakan, dapat mempengaruhi psikis dari korban Bulllying. Sejatinya Agama Islam tidak mentolerir segala bentuk Bullying, tetapi sebaliknya, Islam mengajarkan yang namanya Tasamuh atau saling menghormati dan saling menghargai. Dalam al-Qur’an sendiri, Allah swt telah mengingatkan akan larangan Bullying, sebagaimana dalam QS Al Hujurat ayat 11. Dalam ayat tersebut Allah swt melarang seseorang mengolok-olok dan mencela.
Fenomena Bullying (perundungan) sering terjadi di mana saja, baik di sekolah, di pesantren, di masyarakat, bahkan di media sosial (Cyberbullying). Tindakan Bulllying, merupakan tindakan yang sangat buruk. Hal tersebut dikarenakan, dapat mempengaruhi psikis dari korban Bulllying. Sejatinya Agama Islam tidak mentolerir segala bentuk Bullying, tetapi sebaliknya, Islam mengajarkan yang namanya Tasamuh atau saling menghormati dan saling menghargai.
Dalam al-Qur’an sendiri, Allah swt telah mengingatkan akan larangan Bullying, sebagaimana dalam QS Al Hujurat ayat 11. Dalam ayat tersebut Allah swt melarang seseorang mengolok-olok, mencela Memanggil dengan merendahkan.
- Mengolok-olok Mengolok-olok orang lain disebut dengan Suhriyah. Larangan tersebut dapat dilihat dalam lafadz (لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ) yang memiliki arti “Janganlah kalian mengolok-olok seseorang”. Diksi mengolok-olok sangat luas sekali, bisa melalui lisan, tulisan atau bahkan tindakan. Fenomena yang terjadi saat ini yaitu, olok-olok dapat dengan mudah dijumpai di media sosial (Cyberbullying), khususnya olok-olok dalam hal politik (nyinyir). Larangan mengolok-olok pada zaman dahulu dilatar belakangi sikap Bani Tamim yang pada saat itu mengolok-olok para sahabat yang secara dhahirnya memiliki kekurangan, baik kekurangan harta, bentuk fisik, keluarga, ataupun yang lainnya. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur'an al-`Azhim. Islam Melarang Bullying atau Perundungan. Ternyata Rasulullah saw sangat membenci orang yang mengolok-olok orang lain meskipun pelaku bullying adalah sahabat atau bahkan keluarga mereka sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dalam beberapa kisah, diantaranya yaitu, berasal dari salah satu Istri Rasulullah saw yang mengejek Istri Rasulullah saw yang lain yaitu Ummu Salamah yang diolok-olok dengan sebutan Wanita pendek. Kemudian juga ada Sofiyyah (Istri Rasulullah saw) yang diolok-olok dengan keturunan Yahudi. Rasulullah saw ketika itu menenangkan Sofiyyah dengan ucapan, “Jangan hiraukan dan biarkanlah mereka dan katakanlah sesungguhnya Orang Yahudi seperti kau ini memiliki ayah Nabi Harun, dan memiliki paman Nabi Musa”. Sikap Rasulullah saw tersebut mengajarkan kepada umat Islam agar tidak membalas olokan orang lain, dan apabila membalaspun cukup mengatakan kepada orang yang mengolok dengan perkataan yang mana cukup membuat pihak yang mengolok-olok sadar akan kedudukan dan kelebihan lain yang dimilikinya. Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw kepada Sofiyyah.
- Mencela Mencela orang lain disebut Lamz. Larangan tersebut tertuang dalam lafadz, “وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ”: “Dan jangahlah kalian suka mencela”. mencela dalam hal ini bisa berupa gerakan anggota badan, seperti tangan atau bibir, yang mana berpotensi mengejek atau bahkan mengancam orang lain. Fenomena yang terjadi saat ini yaitu, mengejek dapat dengan mudah dijumpai di media sosial (Cyberbullying), khususnya mengejek dalam bentuk gambar, video, meme, poster, atau bisa juga isyarat genggaman tangan. Isyarat ini menandakan pengancaman atau yang populer saat ini adalah isyarat acungan jari tengah, yang bermakna celaan. Larangan celaan dalam ayat di atas dilatarbelakangi dengan berbagai kisah para sahabat saat itu. Di antaranya yaitu celaan kepada sahabat Bilal bin Rabah yang kala itu ditunjuk oleh Rasulullah saw untuk menaiki Ka'bah dan melantunkan adzan. Sontak seketika itu sahabat Bilal bin Rabah direndahkan oleh beberapa sahabat yang mengatakan bahwa, “Tidak adakah orang lain yang lebih baik daripada burung gagak hitam (Bilal) itu”.
- Memanggil dengan merendahkan Memanggil dengan sebutan yang mengarah kepada perendahan disebut Tanabuz. Larangan tersebut tertuang dalam lafadz “وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ”: “Dan janganlah kalian memanggil atau mengejek laqob (gelarnya)." Gelar dalam hal ini bisa sebutan nasab (orang tua), sebutan yang biasa dilontarkan oleh masyarakat, atau bisa juga sebutan kecacatan fisik. Saat ini, banyak juga orang yang memanggil orang lain dengan panggilan lain seperti, Cebong, Kampret, Idiot, dan lain sebagainya. Dalam dunia pendidikan sendiri, banyak ditemui murid yang memanggil murid lainnya dengan panggilan ayahnya. Larangan Tanabuz dalam ayat di atas dilatarbelakangi dengan pemanggilan atau penghinaan laqab kepada Sahabat Ikrimah anak Abu Jahal yang sudah masuk Islam yang mana pada saat itu diolok-olok oleh sahabat lain dengan ucapan anaknya Fir’aun zaman sekarang. Lalu Ikrimah mengadukan kepada Rasulullah.
Rasulullah saw melarang seseorang memanggil dengan panggilan yang tidak sukai oleh orang tersebut, seperti “Hai Munafik, Hai Kafir, Hai Anjing, Hai Babi, Hai Fasiq, Si Pincang, Si Buta, dan berbagai panggilan buruk lainnya”. Sikap Rasulullah saw mengajarkan kepada umat Islam agar memanggil dengan panggilan yang menyejukkan, bukan justru sebaliknya, memanggil dengan panggilan yang buruk meskipun itu benar. (Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, [Daar Al-Ilm], h: 186), Dari penjelasan ini, dalam QS Al Hujurat ayat 11 setidaknya ada tiga larangan yang meliputi : melarang seseorang mengolok-olok orang lain (Suhriyah), melarang seseorang mencela orang lain (Lams), dan melarang memanggil orang lain dengan sebutan yang mengarah kepada perendahan (Tanabuz). Adapun sikap Rasulullah saw dalam menanggapi fenomena Bullying yaitu : Jangan membalas olokan orang lain, jangan melihat orang lain dari segi penampilan lahirnya saja, dan jangan memanggil dengan panggilan buruk. Melainkan Rasulullah saw menyuruh agar membalas olokan orang lain dengan balasan yang dibenarkan, melihat orang lain dari segi batinnya juga, dan memanggil orang lain dengan panggilan yang menyejukkan.
Komentar
KEREN
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester di MIN 1 Lebak Tahun 2024
Penilaian Akhir Semester (PAS) di MIN 1 Lebak merupakan momen penting dalam kalender akademik yang bertujuan untuk mengukur pencapaian belajar siswa selama satu semester. Pelaksanaan PA
Peringatan Milad ke-29 MIN 1 Lebak dan Hari Guru Nasional
Pada hari yang penuh makna ini, kita berkumpul untuk merayakan dua momen istimewa yang sangat berarti bagi kita semua: Milad ke-29 MIN 1 Lebak dan Hari Guru Nasional. Dua peringatan ini
Supriyani: Kriminalisasi Sang Pengabdi
Supriyani, seorang guru honorer di SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, telah mengabdi selama 16 tahun. Namun, dedikasinya sebagai pendidik ternoda oleh tuduhan penganiayaan terhadap
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer di MIN 1 Lebak
Pada tahun 2024, MIN 1 Lebak melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh semangat dan dedikasi. ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh
Peringatan Hari Sumpah Pemuda: Maju Bersama Indonesia Raya
Pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momen bersejarah yang menandai tekad para pemuda untuk bersatu demi kemajuan bangsa.
Peringatan Hari Santri: Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan
Setiap tanggal 22 Oktober, kita memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momen penting untuk mengenang dan menghargai perjuangan para santri dalam sejarah bangsa Indonesia. Tahun ini
Pembiasaan Olahraga di Sekolah: Membangun Generasi Sehat dan Aktif
Senam bersama yang dilakukan setiap hari Rabu pagi di MIN 1 Lebak adalah tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Senam bersama adalah praktik yang telah menjadi bagian int
MIN 1 LEBAK SOSIALISASIKAN ANTI BULLYING
MIN 1 Lebak -- Dalam upaya menciptakan lingkungan madrasah yang lebih aman dan mendukung program anti bullying, MIN 1 Lebak melaksanakan sosialisasi anti bullying. Kegiatan ini diseleng
GEBYAR MIN 1 LEBAK : RAYAKAN HUT RI KE-79
Tanggal 17 Agustus merupakan tanggal bersejarah dan istimewa bagi bangsa Indonesia. Tanggal tersebut merupakan tanggal di mana Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Setiap tahun sel
MIN 1 LEBAK TINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI PPKB
Laksanakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB), Kepala Madrasah mengajak Guru MIN 1 Lebak meningkatkan Kompetensi Diri. MIN 1 Lebak --- Program Pengembangan Keprofesi
Luar biasa keren